Minggu, 08 Mei 2016

Hikmah Isro' dan Mi'raj 1437 H di Masjid Nurul Istiqamah Padang Pengrapat

سُبۡحَٰنَ ٱلَّذِيٓ أَسۡرَىٰ بِعَبۡدِهِۦ لَيۡلٗا مِّنَ ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡحَرَامِ إِلَى ٱلۡمَسۡجِدِ ٱلۡأَقۡصَا ٱلَّذِي بَٰرَكۡنَا حَوۡلَهُۥ لِنُرِيَهُۥ مِنۡ ءَايَٰتِنَآۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡبَصِيرُ 
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui (Al-Isro' : 1)

itulah ayat yang dibaca oleh Qori' pada awal acara peringatan Isro' dan Mi'roj Nabi besar Muhammad Saw. 1437 H., di masjid Nurul Istiqamah desa Padang Pengrapat pada tanggal 26 Rajab 1437 H lalu. 

adapun hikmah irso' mi'roj yang disampaikan penceramah (Ustadz Muhammad Mahdi) lebih banyak ditekankan pada pembinaan mental dan tata cara serta peran orang tua dalam mendidik anak di zaman sekarang ini. beberapa poin penting yang disampaikan diantaranya sebagai berikut:

Pertama Firman Allah Swt. dalam Surat At-Tahrim ayat 6 :
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلۡحِجَارَةُ عَلَيۡهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٞ شِدَادٞ لَّا يَعۡصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمۡ وَيَفۡعَلُونَ مَا يُؤۡمَرُونَ 
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

ayat tersebut merupakan perintah kepaada orang yang beriman agar menjaga dirinya dan keluarganya agar terhindar dari siksa api neraka. lalu bagaimana cara menjaganya? yaitu dengan cara mengajarkan dan mendidik anak-anak dengan pendidikan agama, memperbaiki akhlaknya, menjaga lingkungan dan pergaulannya.

Kedua :  banyak anak celaka akhlaknya karena orang tuanya yang mencelakainya
apakah maksud dari kalmat itu? mari sama-sama kita lihat faktanya. saat ini banyak orang tua salah memahami tentang tanggung jawab terhadap anaknya. banyak yang merasa bahwa jika anak sudah terjamin kehidupan jasmaninya, sehat raganya, maka puas dan tenanglah orang tuanya. kesibukan yang dimiliki oleh banyak orang tua seolah-olah lupa dengan firman Allah dalam surat at-Tahrim ayat 6 tersebut. padahal yang diperintahkan oleh Allah dalam ayat tersebut adalah menjaga diri dan keluarga dari api neraka. lalu dapatkah keluarga kita terhindar dari api neraka hanya dengan diberi uang atau harta benda lainnya? terlaksanakah tanggung jawab orang tua tanpa mendidik anak-anak dengan pendidikan agama? atau jangan-jangan malah terjadi sebaliknya. inilah yang dimaksud dengan kalimat banyak anak celaka akhlaknya karena orang tuanya yang mencelakainya".

sebuah fakta kesibukan saat ini telah nyata di hadapan kita. jika kita tidak mengatur kesibukan itu, maka kesibukan itulah yang akan mengatur kita, hingga kiat lupa pada diri kita yang sebenarnya bahwa kita adalah hamba yang diberi tugas dan tanggung jawab besar oleh Allah untuk menjaga serta mendidik anak-anak kita agar terhindar dari maksiat yang dapat membawa ke jalan celaka dunia dan akhirat. lupa pada anak yang merupakan amanah dan tanggung jawab yang diberikan oleh Allah. 

mari kita bayangkan sebuah realita yang terjadi saat ini, dan inilah yang banyak terjadi dikalangan para orang tua yang boleh dikatakan terlalu mengejar "Dunia" tanpa melihat sisi-sisi lain untuk kepentingan akhirat:
Saat orang tua berangkat kerja ke kantor, ke pasar, kebun, sawah, ladang, karyawan perusahaan dan berbagai profesi lainnya pada pagi hari, bahkan ada yang mulai beraktifitas sebelum subuh tiba. ia meninggalkan rumah dan anaknya yang sedang tertidur pulas kemudian pulang pada sore hari atau bahkan malam hari. lalu kapan sempat bercengkrama dan memberi nasehat kepada anaknya? kapan sempat mengontrol dan mengawasi apa yang dilakukan anak pada siang hari? bahkan pada malam haripun hanya punya waktu untuk istirahat dari lelahnya bekerja seharian. lalu bagaimana dengan anak-anaknya? mereka keluar malam tanpa jelas arah dan tujuannya, dan akhirnya banyak musibah terjadi. kekerasan seksual, rokok, dan narkoba selalu mengintai dan mendekat kepada anaknya.
mengapa ini bisa terjadi???
sungguh jika para orang tua sadar sepenuhnya akan tanggung jawabnya, maka insya Allah musibah seperti itu tidak akan terjadi pada anak dan keluarganya.
diriwayatkan dalam sebuah riwayat : bahwa terdapat seorang yang sangat rajin beribadah kepada Allah, akan tetapi ia harus dimasukkan oleh Allah kedalam neraka karena ia membiarkan anaknya penuh maksiat kepada Allah.
demikian. Wallahu a'lam.







Tidak ada komentar: