Selasa, 12 April 2016

Pengertian Filsafat

Semenjak zaman Yunani kuno filsafat telah menjadi perhatian pokok para filsuf sebagai dasar pijakan untuk memandang segala sesuatu. Mempelajari filsafat berarti berusaha memahami hakikat atau kebenaran dari segala sesuatu. Jika dilihat dari definisi filsafat menurut bahasa, kata filsafat berasal dari bahasa arab yaitu kata Falsafah yang diadopsi dari bahasa yunani yaitu kata fhilosophia, dan kemudian dalam bahasa inggris disebut philosophy. Kata fhilosophia dalam bahasa yunani berasal dari
dua kata yaitu kata philein yang berarti mencintai, sedangkan philos berarti teman, kawan, atau sahabat. Selanjutnya istilah Sophos berarti bijaksana, sedangkan Sophia berarti kebijaksanaan.
Berdasarkan asal kata philosophia sebagaimana diuraikan di atas, secara etimologi kata filsafat memiliki dua arti. Pertama: jika mengacu dari asal kata philein dan Sophos, maka artinya mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana. Kedua: apabila mengacu pada asal kata philos dan Sophia, maka artinya adalah teman atau kawan atau sahabat yang bijaksana.[1]
Dari kedua pasang kata tersebut, yang digunakan oleh para filosof berdasarkan pengertian-pengertian dan pembahasan-pembahasan yang mereka mengenai filsafat yaitu kata philein dan Sophos yang berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana atau dengan kata lain cinta kebijaksanaan. sebagian dari mereka mengatakan jika anda ingin menjadi bijaksana maka anda harus berfilsafat, dan jika anda tidak ingin menjadi bijaksana maka anda juga tetap harus berfilsafat.
Ungkapan tersebut mengisyaratkan bahwa para ahli memandang filsafat itu sebagai sesuatu yang mutlak diketahui dan dilakukan oleh manusia, karena filsafat mencakup semua yang ada sebagaimana yang diungkapkan oleh Plato bahwa filsafat itu adalah pengetahuan tentang segala yang ada. Begitu juga dengan pendapat Al-Farabi yang mengatakan bahwa filsafat itu adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
Berdasarkan ungkapan para ahli mengenai filsafat dapat difahami bahwa dengan filsafat, orang dapat mengetahui hakikat segala sesuatu. Dengan demikian orang yang berfilsafat berarti ingin mempunyai pengetahuan yang sebenarnya tentang segala sesuatu atau ingin memiliki ilmu pengetahuan yang akan menjadikannya bijaksana. Selanjutnya dengan berfilsafat setiap orang akan mengetahui cara berfikir yang ilmiah dan realistis menganai segala sesuatu, baik mengenai diri sendiri, sesama manusia, alam, bahkan berfikir tentang tuhan yang pada akhirnya dapat mengantarkan manusia kepada jalan kebenaran dan penghambaan yang sebenarnya kepada Tuhan.



[1] Drs. H. A. Fuad Hasan, Filsafat Imlu, Rineka Cipta, Jakarta, 2010, hal. 1

Tidak ada komentar: